Semakin lama Anda memiliki iPhone atau iPad, semakin banyak aplikasi yang akan Anda miliki. Beberapa dari mereka telah dihapus dari layar iOS Anda sejak lama, yang lain bertahan lama, dan yang lain akan menjadi andalan. Jadi seiring dengan bertambahnya jumlah aplikasi Anda, bagaimana Anda mengaturnya agar Anda tidak kehilangan efisiensi atau efektivitas saat menggunakan perangkat?
Itu semua bermuara pada manajemen layar dan folder.
Pada artikel ini, saya akan memberi Anda walk-through layar dan folder saya di iPhone saya sehingga Anda dapat melihat persis bagaimana cara menaruhnya untuk produktivitas maksimum.
Dermaga
Dock adalah satu-satunya area konsisten yang Anda miliki di iPhone, karena ia membawa ke setiap layar yang Anda miliki. Di area ini Anda akan ingin menempatkan aplikasi Anda yang paling berguna. Perhatikan bahwa saya tidak mengatakan aplikasi yang paling sering Anda gunakan . Itu karena aplikasi seperti Twitter, Facebook, dan Mai benar-benar tidak boleh diposisikan di dermaga. Dermaga harus berisi aplikasi yang mendorong Anda maju daripada membuat Anda tetap diam (atau lebih buruk, menahan Anda).
Untuk komunikasi instan, saya punya Telepon dan Pesan di dok saya, di samping Flow untuk manajemen tugas dan Launch Center Pro (yang dapat mengakses banyak aplikasi saya yang lain, seperti diuraikan dalam posting ini).
Dermaga adalah tempat suci, jadi hanya isi dengan aplikasi Anda yang paling berguna.
Layar Beranda
Di sebelah dermaga, layar beranda juga sangat sakral. Layar ini adalah tempat Anda menginginkan aplikasi yang paling sering digunakan yang juga dapat berfungsi untuk membuat Anda terus bergerak. Sekali lagi Anda akan melihat bahwa saya tidak memiliki aplikasi jejaring sosial di layar ini, hanya aplikasi yang memberikan saya informasi penting tanpa terlalu lama menyedot saya atau aplikasi yang bisa saya masukkan informasinya. Ini kuncinya.
Saya juga tidak menyimpan Mail di sini. Saya menggunakan AwayFind untuk pemberitahuan email, jadi ada tempat di layar ini. Untuk manajemen kalender, saya menggunakan Doodle, dan aplikasi cuaca pilihan saya adalah S • lar. Untuk pengalaman jam alarm yang lebih kuat, saya menggunakan Night Stand HD (walaupun saya sudah mulai beralih kembali menggunakan aplikasi asli sekali lagi), dan saya menggunakan Soulver untuk perhitungan dan sebagainya. Safari memang memiliki rumah di layar ini, seperti halnya aplikasi yang lebih berpusat pada produktivitas seperti Tanda Centang, Evernote, My Minutes, EISENHOWER, Lift, dan Asana. Setiap orang akan memiliki satu set aplikasi yang berbeda di layar ini, tetapi yang perlu diingat adalah bahwa aplikasi di layar awal Anda ada di sana karena Anda sering mengaksesnya - dan tata letak layar harus sama bermanfaatnya dengan aplikasi di dalamnya.
(Anda juga akan melihat bahwa saya mengosongkan baris paling bawah untuk menghindari klik yang tidak disengaja saat menggulir halaman, dan saya juga tidak menyimpan folder di halaman beranda. Sekali lagi ... semakin cepat akses, semakin baik.)
Layar Kedua
Layar kedua hampir semua folder. Ini berisi aplikasi dari berbagai jenis dalam setiap folder, dan folder tersebut dinamai demikian. Aplikasi ini tidak diakses secara teratur seperti aplikasi di dok atau layar beranda saya, tetapi jika Anda melihat kategori folder maka Anda akan melihat bahwa mereka adalah tipe aplikasi yang ideal untuk platform (ya, bahkan game).
Aplikasi Pengaturan adalah satu-satunya aplikasi "non-lipat" di layar ini, dan untuk alasan yang baik. Saya mungkin tidak mengaksesnya sesering yang saya lakukan kali di layar beranda, tetapi ketika saya membutuhkannya - saya ingin itu tersedia. Anda juga harus.
(Pengaturan seharusnya tidak ada di layar beranda karena aplikasi cenderung mengutak-atik, yang bukan ide di balik menggunakan iPhone Anda. Tunggu saja sampai Anda membaca di mana saya meletakkan aplikasi App Store ...)
Setiap folder diberi nama berdasarkan aktivitas yang akan dilakukan oleh aplikasi di dalamnya. Mail akhirnya muncul di sini di folder Communications (walaupun ada kemungkinan besar Anda akan mendengarnya lebih sering di Notification Center). Anda dapat dengan cepat melihat layar ini jika memiliki aplikasi dan tahu ke mana harus mencari. Itu yang Anda inginkan di layar kedua; itu tempat sebagian besar aplikasi Anda akan hidup.
Layar Ketiga
Ini adalah layar terakhir yang harus Anda miliki di iPhone Anda (Yap, tujuannya tidak lebih dari tiga layar). Pada layar ini saya menempatkan aplikasi yang dapat mengalihkan perhatian - dan saya juga menaruh beberapa aplikasi harta karun saya di sini. Ikan adalah salah satunya. Saya sering mengunjungi kembali aplikasi itu, jadi dengan tidak menguburnya di folder dan sebagai gantinya di layar terakhir, saya tidak melupakannya sama sekali.
App Store ada di sini karena dua alasan. Itu membuat Anda lebih sering berselancar untuk aplikasi daripada menggunakan aplikasi yang Anda miliki, dan lencana pembaruan (ketika pembaruan diperlukan) tidak sering menatap Anda di wajah. Kios ada di sini karena saya tidak dapat meletakkannya di folder dan itu belum memberi saya banyak dalam hal kasus penggunaan, dan semua aplikasi saham yang saya tidak gunakan duduk di folder yang disebut "Tidak Menggunakan". Saya tidak bisa menyingkirkan mereka, jadi saya menguburkannya di sana.
Anda akan melihat bahwa aplikasi jejaring sosial saya juga ada di sini. Jika saya tidak memiliki Launch Center Pro, mereka mungkin hanya berada di layar kedua di folder. Tapi tata letak saya memungkinkan saya untuk menempatkan mereka di layar terakhir, menjaga sifat media sosial yang mudah teralih, satu sapuan tambahan agar tidak lebih sering dibuka.
Kata terakhir
Ingatlah bahwa Anda dapat menjentikkan jari ke kiri dari layar beranda dan mencari aplikasi jika Anda perlu mengaksesnya, jadi mengelola layar dan folder Anda seperti yang saya uraikan tidak mengubur aplikasi terlalu dalam.
IPhone dimaksudkan untuk membuat Anda tetap terhubung saat Anda sedang bepergian, dan manajemen aplikasi yang efisien dan efektif melalui penggunaan layar dan folder dapat benar-benar meningkatkan produktivitas Anda ke ketinggian baru.
Tetapi Anda harus melakukan pekerjaan front-end untuk mewujudkannya karena, well, tidak ada aplikasi untuk itu.
Kredit foto: Yutaka Tsutano (CC BY 2.0)